Pengertian Return
Return
atau tingkat pengembalian merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan,
individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan.
Return
adalah penghasilan yang diterima atas investasi ditambah dengan perubahan harga
pasar, biasanya dinyatakan sebagai presentase dari harga pasar, biasanya
dinyatakan sebagai presentase dari harga pasar awal investasi tersebut. Berikut
formula yang digunakan mengukur return.
R+1
= (Pt+1)-Pt+(Ct+1) / Pt
Portofolio
adalah komitmen atas kumpulan asset atau sumber daya. Contohnya properti,
deposito, emas dan saham yang dimiliki personal dan perusahaan, investasi
portofolio memiliki tujuan meminimalisir risiko kerugian.
Potofolio
tingkat pengembalian adalah pengembalian dari portofolio sama dengan rata rata
tertimbang dari tiap asset investor atau obligasi membentuk portofolio.
Rumus
portofolio :Rp = wRs + (1-w) Rc
Beberapa pengertian lain tentang return :
•Return
on equity
atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas
pemegang saham.
• Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan distribusi deviden. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
• Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
• Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.
• Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.
• Return on network atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang saham yang dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan kekayaan bersihnya.
• Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan efisiensi operasi perusahaan, seseorang dapat membandingkan presentase penjualan bersihnya yang mencerminkan laba sebelun pajak terhadap variable yang sama dari periode sebelumnya.
• Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.
• Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
• Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.
• Return ekspektasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.
• Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan distribusi deviden. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
• Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
• Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.
• Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.
• Return on network atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang saham yang dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan kekayaan bersihnya.
• Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan efisiensi operasi perusahaan, seseorang dapat membandingkan presentase penjualan bersihnya yang mencerminkan laba sebelun pajak terhadap variable yang sama dari periode sebelumnya.
• Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.
• Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
• Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.
• Return ekspektasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.
Pengertian Risk (Risiko)
Risk
merupakan kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan
dari yang diinginkan.
Jenis-jenis Risiko dalam Perusahaan
-
Risiko
Individual
Risiko yang
berasal dari proyek investasi secara individu tanpa dipengarui oleh proyek
lain.
-
Risiko
Perusahaan
Risiko yang
dapat diukur tanpa mempertimbangkan keanekaragaman yang dihadapi atau
portofolio yang dilakukan oleh investor.
-
Risiko
Pasar
Risiko investasi
ditinjau dari investor yang menanamkan modalnya pada investasi perusahaan dan
perusahaan-perusahaan lain.
Tipe-Tipe Risiko
Secara umum
risiko dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.
Risiko Murni (pure risk)
Risiko di mana
kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada (yang hanya
ada kerugian).
Contoh: risiko kecelakaan, kebakaran, banjir, dan semacamnya (risiko-risiko yang
bergerak pada satu arah saja yaitu arah kerugian).
Asuransi
biasanya lebih banyak berurusan dengan risiko murni.
Risiko murni (pure risk) dapat dikelompokkan pada 3
(tiga) tipe risiko, yaitu:
a. Risiko
aset fisik
Merupakan risiko
yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu perusahaan.
Contoh: kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung meletus, dll.
b. Risiko
karyawan
Merupakan risiko
karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
Contoh: kecelakaan kerja sehingga aktivitas perusahaan terganggu.
c. Risiko
Legal
Merupakan risiko
dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai
dengan rencana. Risiko ini akibat kelemahan masalah hukum, mulai dari tuntutan
hukum, tidak adanya kerangka hukum, dan kelemahan perjanjian.
Contoh: perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan seperti
ganti rugi.
2.
Risiko Spekulatif (speculative
risk)
Risiko dimana
kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Kemungkinan kerugian
ada, tetapi disamping itu juga terdapat kemungkinan untung. Risiko ini biasanya
berkaitan dengan risiko usaha atau bisnis.
Contoh: perjudian, pembelian saham, valuta asing, saving dalam bentuk emas, perubahan tingkat suku bunga
perbankan.
Risiko
spekulatif (speculative risk)
dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Risiko
pasar
Merupakan risiko
yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar yang bervariasi, seperti
akibat suku bunga, nilai tukar, dan komoditas.
Contoh: harga saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian.
b. Risiko
kredit/investasis
Merupakan risiko
yang terjadi karena counter party (debitur)
gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan.
Contoh: timbulnya kredit macet, persentase piutang meningkat.
c. Risiko
likuiditas
Merupakan risiko
karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas/ketidakmampuan dalam menempatkan
kewajiban (liability).
Contoh: kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang secara
tepat, menyebabkan perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya.
d. Risiko
operasional
Merupakan risiko
yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan dengan lancar.
Contoh: terjadi kerusakan pada komputer karena berbagai hal termasuk terkena
virus.
e. Risiko
strategi
Risiko yang
timbul akibat lemahnya pembentukan dan penerapan strategi perusahaan, lemahnya
pengambilan keputusan dalam dunia bisnis atau kesenjangan reaksi dalam
menghadapi perubahan. Risiko ini dikelola pada level direksi dan memerlukan
perencanaan strategi.
3.
Risiko Statis (Static Risk)
Adalah risiko
yang selalu ada walaupun tidak terjadi perubahan-perubahan keadaan. Contohnya :
kebakaran, risiko kebakaran tetap ada walaupun kehidupan masyarakat tidak
berubah.
4. Risiko Dinamis (Dynamic Risk)
Merupakan
risiko-risiko yang timbul akibat dari suatu keadaan yang terus berubah-ubah.
Contoh : keadaan sosial yang berubah, lingkungan yang berubah, perubahan
teknologi.
5. Risiko Obyektif (Subjective Risk)
Dapat diartikan
sebagai penyimpangan secara relatif antara kenyataan dengan kemungkinan
terjadinya kerugian tersebut, dimana pengukuran diadakan untuk jangka waktu
yang cukup besar jumlahnya, sehingga secara statistik dapat diukur kemungkinan
secara lebih wajar dan tepat.
Sumber-Sumber Risiko
Risiko suku bunga. Naik turunnya suku
bunga perbankan akan mempengaruhi keputusan publik dalam menetapkan
keputusannya. Jika suku bunga naik maka publik akan menyimpan dananya di bank
seperti dalam bentuk deposito, namun jika turun maka publik akan menggunakan
dananya untuk membeli saham.
Risiko pasar. Merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar yang bervariasi. Kondisi risiko pasar dapat dilihat pada saat fluktuasi pasar, krisis moneter, dan resesi ekonomi.
Risiko Inflasi. Saat inflasi daya beli masyarakat turun, sedangkan saat normal daya beli masyarakat naik.
Risiko Bisnis merupakan risiko yang timbul dari keputusan investasi.
Risiko Finansial merupakan risiko yang timbul dari keputusan finansial
Risiko Likuiditas. Merupakan risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas/ketidakmampuan dalam menempatkan kewajiban (liability).
Risiko Nilai tukar mata uang merupakan suatu bentuk risiko yang muncul karena perubahan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang yang lain.
Risiko Negara merupakan risiko yang timbul karena perubahan ekonomi atau politik suatu negara yang berdampak pada negara lain yang akan berhubungan dengan negara tersebut. misalnya, kekurangan cadangan devisa suatu negara akan menyebabkan keterlambatan pembayaran pinjaman kepada bank kreditur di negara lain
Risiko pasar. Merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar yang bervariasi. Kondisi risiko pasar dapat dilihat pada saat fluktuasi pasar, krisis moneter, dan resesi ekonomi.
Risiko Inflasi. Saat inflasi daya beli masyarakat turun, sedangkan saat normal daya beli masyarakat naik.
Risiko Bisnis merupakan risiko yang timbul dari keputusan investasi.
Risiko Finansial merupakan risiko yang timbul dari keputusan finansial
Risiko Likuiditas. Merupakan risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas/ketidakmampuan dalam menempatkan kewajiban (liability).
Risiko Nilai tukar mata uang merupakan suatu bentuk risiko yang muncul karena perubahan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang yang lain.
Risiko Negara merupakan risiko yang timbul karena perubahan ekonomi atau politik suatu negara yang berdampak pada negara lain yang akan berhubungan dengan negara tersebut. misalnya, kekurangan cadangan devisa suatu negara akan menyebabkan keterlambatan pembayaran pinjaman kepada bank kreditur di negara lain
Risiko
Sistematis
merupakan Resiko systematis yaitu resiko yang bisa didiversikan atau
resiko yang sifatnya memepengarui secara menyeluruh. Sebagai contoh pada saat awal krisis dimana mata uang Rupiah
terdepresiasi hebat, pertumbuhan ekonomi negatif, dan indeks turun tajam, maka
dapat dipastikan apapun portofolio saham anda pasti akan mengalami capital
loss.
Hubungan Pengertian Risiko dan Return
1.
Bersifat
linier atau searah
2.
Semakin
tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko
3.
Semakin
besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar
pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
4.
Kondisi
linier hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.
Hubungan Karakteristik dengan Risk dan
Return.
Takut pada resiko atau risk avoider
Karakteristik
ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya,
bahkan cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya menghindari
resiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Secara umum pebisnis yang
berkarakter seperti ini cenderung melakukan
tindakan yang biasanya disebut dengan safety player. Penganut risk avoider cenderung sulit memimpin dan lebih
banyak menjadi follower bukan
seorang innovator
Hati-hati pada resiko atau risk indifference
Karakteristik
seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat berhati-hati atau begitu menghitung terhadap segala
dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan. Bagi mereka yang menganut karakter seperti ini dengan kecenderungan
kehati-hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut
diambil ia tidak akan mengubahnya begitu saja. Bagi kalangan bisnis
mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem sebagai tipe
peragu.
Suka pada resiko atau risk seeker atau risk lover
Karakteristik
seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko. Karena bagi dia, semkin
tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan
diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung
begitu menonjol dan besar pengaruhnya terhadap setiap keputusan yang diambil.
Mereka terbiasa dengan spekulasi, dan itu pula yang membuat mereka selalu ingin
menjadi pemimpin
dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Kalaupun menjadi pekerja, itupun
tidak bertahan lama. Mental risk seeker atau risk
lover adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar dan
juga pemimpin
besar. Karakter ini umumnya dimiliki oleh pemberontak dimana mereka mau
bersusah payah dengan keyakinan akan memperoleh kenikmatan setelah itu, berupa
kemenangan.
Dari ketiga karakteristik ini, karakter risk seeker yang paling begitu mendominasai jika dilihat dari segi kedekatannya dengan resiko.
Dari ketiga karakteristik ini, karakter risk seeker yang paling begitu mendominasai jika dilihat dari segi kedekatannya dengan resiko.
Apa Itu Risiko Sistematis, tidak
sistematis, dan total risiko
-
Resiko
Sistematis/ Market risk/ risiko umum merupakan resiko yang bisa didiversikan
atau resiko yang sifatnya memepengarui secara menyeluruh.
-
Resiko
tidak sistematis/ resiko spesifik adalah resiko yang hanya membawa dampak pada
perusahaan yang terkait saja.
-
Total
Resiko merupakan gabungan atau penjumlahan antara resiko sistematis dan tidak
sistematis.
No comments:
Post a Comment